Keadaan ekonomi yang semakin merosot membuat orang menjadi buta terhadap apa yang dikerjakannya. Sebagian besar dari mereka terjun dalam dunia kejahatan. Sering ditemukan sekarang kasus penculikan anak yang dibuat untuk perdagangan manusia ataupun untuk dimanfaatkan menjadi pengemis jalanan.
Banyak berita di media massa kasus penculikan anak ini yang sedang marak di kampung-kampung yang sepi. Hal tersebut bisa sangat terjadi karena kurang adanya pengawasan langsung dari orang tua. Anak yang diculik masih belum mempunyai pemikiran panjang. Kebanyakan dari mereka yang menjadi korban ialah umur 12 tahun kebawah. Sehingga memudahkan penculik untuk menghasut agar mau ikut dengannya.
Dari prediksi seorang pakar hukum, anak dibawah umur yang diculik tersebut dibuat untuk perdagangan organ tubuh. Mereka menjual organ tubuhnya seperti ginjal, jantung dan yang lainnya dengan harga yang sangat mahal. Sehingga kebanyakan jejak dari mereka tidak banyak ditemukan oleh pihak yang berwajib atau polisi.
Selain dibuat untuk perdagangan manusia, anak yang diculik tersebut dimanfaatkan untuk meminta-minta di jalanan. Menjadi pengemis ataupun pengamen sehingga bisa dengan mudah mendapatkan rasa iba di jalanan. Hasil yang didapatkan akan disetorkan kepada ketuanya, sehingga ketua tersebut mendapatkan untung yang sangat besar dari beberapa anak yang disuruh untuk meinta-minta dan jadi pengemis tersebut.
Bagi anda orang tua yang masih memiliki anak kecil diharapkan untuk selalu mengawasi anaknya. Tindak kejahatan tidak hanya terjadi secara direncanakan, namun juga karena adanya kesempatan dan kelengahan para calon korbannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar